Selasa, 18 Disember 2012

rasa disebalik segala keindahan itulah yang semestinya engkau tuju.........

18 December 2012 via Mobile
biar saya sambung lagi statusnya sekalian masuk lebih dalam lagi......

Nama Allah dan nama Muhammad itu bersanding selamanya..... didalam kesejatiannya Allah itu adalah Dzat laisa kamitslihi syai'un, yaitu tiada umpama lagi bagiNYA, tak serupa dengan apapun yang bisa dijangkau oleh akal......

Maka Allah itu tajalli atau memanifestasikan diri, atau membuat sesuatu yaitu berwujud Nur, lalu Nur itulah yang menyatakan (bukti) bahwa DIA ada. Nur itu dinamakanNYA Nur Muhammad, dalam bahasa Qur'an mmng tdk disebut sebagai Nur Muhammad, adanya Nur Allah, namun maksud yang dituju itu sama.

Nur Muhammad inilah yang disebut sebagai sifatNYA...... Pada status sebelumnya engkau kuajak untuk menempatkan mana hak Allah dan mana hak rasul itu agar engkau mengerti, dan melenyapkan "syirik khofi" (lembut sekali), sbb jangan sampai engkau terpana dengan "Nur" lalu engkau malah menduakan Allah dengan sifatNYA sendiri. Oleh karena itu, letakkanlah sesuatu itu pada tempatnya yang semestinya. Sifat itu menyatakan (membuktikan) keberadaan Dzat, namun yang dituju hati bukan sifat itu, bukan keindahan itu yang engkau tuju, namun rasa disebalik segala keindahan itulah yang semestinya engkau tuju.........