Sabtu, 31 Disember 2011

Cinta dan Kasih

Agama adalah bagian kecil dari harmoni, hanya dengan cinta dan kasih sayanglah agama akan menjadi harmoni yang indah, musik kehidupan yang membangkitkan jiwa2 yang mati, bilamana dilandasi kebencian dan permusuhan, agama akan menjadi malapetaka dan penumpah darah manusia dimuka bumi ini. ~FK Al-majenun

https://www.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/319850714702177

Jumaat, 30 Disember 2011

tentang solat

TENTANG SHOLAT

Derajad2 dan tingkatan sholat

1.Assholatu imadduddin. yaitu sholat sebagai tiang agama, tonggak dari ageman/pakaian. ini adalah sholatnya ahli SYARIAT. sholat yang demikian adalah untuk membedakan antara satu agama (pakaian) dengan agama yang lain. sebatas kewajiban dan rutinitas saja, belum menyentuh kedalaman qolbu yang lebih jauh, masih berkutat pada kulitnya saja. inilah yg mengakibatkan banyak orang yang sholat tetapi maksiatnya jalan terus (STMJ).

2.Assholatu bitaqwallah. yaitu sholat untuk menggapai level taqwa. sholat yang demikian telah mulai masuk dan meresap dalam hati sanubari insan. ini adalah tingkat sholatnya ahli TAREKAT/THORIQOH. sholat yang telah menyentuh kedalaman sanubari akan menghasilkan assholatu tanha anil fahsyai wal munkar, yaitu sholat yang telah mampu untuk mencegah perbuatan fasik dan munkar. dalam derajad ini sholat tak sebatas wajibnya, akan tetapi telah dilengkapi sunnah2 nya. dimana ciri khas wilayah ini ada pada kesukaan berdzikir dan qiyamul lail (tahajjud). "Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 ). sholat yang diikuti latihan-latihan dasar dalam pengendalian hawa nafsu, disertai dzikir2 nafas/ seiring keluar masuknya nafas. HU...ALLAH...HU....ALLAH...HU...ALLAH.

3.Assholatu lii dzikri. yaitu sholat sebagai dzikir. sholat yang demikian adalah sholatnya ahli HAKIKAT. sholat yang telah menggapai kesadaran JATI DIRI, meresap dalam nurani insan, dzikirnya adalah sholatnya,sholatnya adalah dzikirnya. dimana realitas-realitas bawah sadar, telah bangkit dan sadar, mengenal cerminan-cerminan diri pribadi. sholatnya bersifat sirri atau sholatnya sirr. dengan rahasia latifah Ketuhanan, tersingkap dan tersibak maknawi-maknawi kehidupan. wajah hati yang bersih suci yang senantiasa menghadap wajah sang Khalik, karenanya sholatnya juga sbg Assholatu mi'rajul mukminin. sholat sebagai mi'raj naik kealam tinggi, dimana hati tak lenggah dari memandang wajah Allah Azza wa Jalla. Subhanallah.

4.Assholatu daiman abada.yaitu sholat yang langgeng tiada habis-habisnya, tiada henti-hentinya, tak putus karena tidur/mati. sholat yang demikian adalah sholatnya ahli MAKRIFAT. yaitu orang-orang suci yang telah mengenali realitas Ketuhanan, sebagaimana mestinya Tuhan itu dikenal. sholat yang demikian telah mencapai dhohir batinnya sholat itu sendiri. dimana jami'il badan/ keseluruhan anggota2 badan telah lebur satu di dalam sholat, berdzikir dengan sendirinya setiap sel-sel tubuh tanpa kecuali. Subhanallah. seluruh jiwa raga telah meresap ke dalam sholat. sholatnya bersifat batiniah /tak tampak, dengan putaran latifah2 batin.berpindah dan berputar dengan sendirinya seperti thawaf.dari latiful qolbi (lembutnya qolbu), menuju latifah ruhani (lembutnya ruhani),menuju latifah sirr(lembutnya rahasia), menuju latifah khofi (lembutnya lembut), menuju latifah akhfa (lembutnya akhfa), menuju latifah akal, menuju latifah jami'il badan, dan kembali lagi, berputar seperti thawaf, berputar dengan sendirinya. ia memandang dunia dengan hampa, kosong, tidak ada apa-apa, dhohir batin hanya mengenal Allah,lenyap selain Allah, yang Maha Hidup, Langgeng tiada awal tiada akhir, tanpa sebab akibat, tanpa asal-usul dan tak mengenal konsekuensi.

~oleh :FK Al-majenun

Khamis, 29 Disember 2011

TENTANG SHOLAT

TENTANG SHOLAT

December 29, 2011 at 2:55am
TENTANG SHOLAT

Derajad2 dan tingkatan sholat

1.Assholatu imadduddin. yaitu sholat sebagai tiang agama, tonggak dari ageman/pakaian. ini adalah sholatnya ahli SYARIAT. sholat yang demikian adalah untuk membedakan antara satu agama (pakaian) dengan agama yang lain. sebatas kewajiban dan rutinitas saja, belum menyentuh kedalaman qolbu yang lebih jauh, masih berkutat pada kulitnya saja. inilah yg mengakibatkan banyak orang yang sholat tetapi maksiatnya jalan terus (STMJ).

2.Assholatu bitaqwallah. yaitu sholat untuk menggapai level taqwa. sholat yang demikian telah mulai masuk dan meresap dalam hati sanubari insan. ini adalah tingkat sholatnya ahli TAREKAT/THORIQOH. sholat yang telah menyentuh kedalaman sanubari akan menghasilkan assholatu tanha anil fahsyai wal munkar, yaitu sholat yang telah mampu untuk mencegah perbuatan fasik dan munkar. dalam derajad ini sholat tak sebatas wajibnya, akan tetapi telah dilengkapi sunnah2 nya. dimana ciri khas wilayah ini ada pada kesukaan berdzikir dan qiyamul lail (tahajjud). "Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 ). sholat yang diikuti latihan-latihan dasar dalam pengendalian hawa nafsu, disertai dzikir2 nafas/ seiring keluar masuknya nafas. HU...ALLAH...HU....ALLAH...HU...ALLAH.

3.Assholatu lii dzikri. yaitu sholat sebagai dzikir. sholat yang demikian adalah sholatnya ahli HAKIKAT. sholat yang telah menggapai kesadaran JATI DIRI, meresap dalam nurani insan, dzikirnya adalah sholatnya,sholatnya adalah dzikirnya. dimana realitas-realitas bawah sadar, telah bangkit dan sadar, mengenal cerminan-cerminan diri pribadi. sholatnya bersifat sirri atau sholatnya sirr. dengan rahasia latifah Ketuhanan, tersingkap dan tersibak maknawi-maknawi kehidupan. wajah hati yang bersih suci yang senantiasa menghadap wajah sang Khalik, karenanya sholatnya juga sbg Assholatu mi'rajul mukminin. sholat sebagai mi'raj naik kealam tinggi, dimana hati tak lenggah dari memandang wajah Allah Azza wa Jalla. Subhanallah.

4.Assholatu daiman abada.yaitu sholat yang langgeng tiada habis-habisnya, tiada henti-hentinya, tak putus karena tidur/mati. sholat yang demikian adalah sholatnya ahli MAKRIFAT. yaitu orang-orang suci yang telah mengenali realitas Ketuhanan, sebagaimana mestinya Tuhan itu dikenal. sholat yang demikian telah mencapai dhohir batinnya sholat itu sendiri. dimana jami'il badan/ keseluruhan anggota2 badan telah lebur satu di dalam sholat, berdzikir dengan sendirinya setiap sel-sel tubuh tanpa kecuali. Subhanallah. seluruh jiwa raga telah meresap ke dalam sholat. sholatnya bersifat batiniah /tak tampak, dengan putaran latifah2 batin.berpindah dan berputar dengan sendirinya seperti thawaf.dari latiful qolbi (lembutnya qolbu), menuju latifah ruhani (lembutnya ruhani),menuju latifah sirr(lembutnya rahasia), menuju latifah khofi (lembutnya lembut), menuju latifah akhfa (lembutnya akhfa), menuju latifah akal, menuju latifah jami'il badan, dan kembali lagi, berputar seperti thawaf, berputar dengan sendirinya. ia memandang dunia dengan hampa, kosong, tidak ada apa-apa, dhohir batin hanya mengenal Allah,lenyap selain Allah, yang Maha Hidup, Langgeng tiada awal tiada akhir, tanpa sebab akibat, tanpa asal-usul dan tak mengenal konsekuensi.


 https://www.facebook.com/notes/fatwa-kehidupan/tentang-sholat/318354094851839

Tentang Sholat

TENTANG SHOLAT

Derajad2 dan tingkatan sholat

1.Assholatu imadduddin. yaitu sholat sebagai tiang agama, tonggak dari ageman/pakaian. ini adalah sholatnya ahli SYARIAT. sholat yang demikian adalah untuk membedakan antara satu agama (pakaian) dengan agama yang lain. sebatas kewajiban dan rutinitas saja, belum menyentuh kedalaman qolbu yang lebih jauh, masih berkutat pada kulitnya saja. inilah yg mengakibatkan banyak orang yang sholat tetapi maksiatnya jalan terus (STMJ).

2.Assholatu bitaqwallah. yaitu sholat untuk menggapai level taqwa. sholat yang demikian telah mulai masuk dan meresap dalam hati sanubari insan. ini adalah tingkat sholatnya ahli TAREKAT/THORIQOH. sholat yang telah menyentuh kedalaman sanubari akan menghasilkan assholatu tanha anil fahsyai wal munkar, yaitu sholat yang telah mampu untuk mencegah perbuatan fasik dan munkar. dalam derajad ini sholat tak sebatas wajibnya, akan tetapi telah dilengkapi sunnah2 nya. dimana ciri khas wilayah ini ada pada kesukaan berdzikir dan qiyamul lail (tahajjud). "Dan pada sebagian malam hari bersalat tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu. Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ketempat yang terpuji" (Q.S. 17:79 ). sholat yang diikuti latihan-latihan dasar dalam pengendalian hawa nafsu, disertai dzikir2 nafas/ seiring keluar masuknya nafas. HU...ALLAH...HU....ALLAH...HU...ALLAH.

3.Assholatu lii dzikri. yaitu sholat sebagai dzikir. sholat yang demikian adalah sholatnya ahli HAKIKAT. sholat yang telah menggapai kesadaran JATI DIRI, meresap dalam nurani insan, dzikirnya adalah sholatnya,sholatnya adalah dzikirnya. dimana realitas-realitas bawah sadar, telah bangkit dan sadar, mengenal cerminan-cerminan diri pribadi. sholatnya bersifat sirri atau sholatnya sirr. dengan rahasia latifah Ketuhanan, tersingkap dan tersibak maknawi-maknawi kehidupan. wajah hati yang bersih suci yang senantiasa menghadap wajah sang Khalik, karenanya sholatnya juga sbg Assholatu mi'rajul mukminin. sholat sebagai mi'raj naik kealam tinggi, dimana hati tak lenggah dari memandang wajah Allah Azza wa Jalla. Subhanallah.

4.Assholatu daiman abada.yaitu sholat yang langgeng tiada habis-habisnya, tiada henti-hentinya, tak putus karena tidur/mati. sholat yang demikian adalah sholatnya ahli MAKRIFAT. yaitu orang-orang suci yang telah mengenali realitas Ketuhanan, sebagaimana mestinya Tuhan itu dikenal. sholat yang demikian telah mencapai dhohir batinnya sholat itu sendiri. dimana jami'il badan/ keseluruhan anggota2 badan telah lebur satu di dalam sholat, berdzikir dengan sendirinya setiap sel-sel tubuh tanpa kecuali. Subhanallah. seluruh jiwa raga telah meresap ke dalam sholat. sholatnya bersifat batiniah /tak tampak, dengan putaran latifah2 batin.berpindah dan berputar dengan sendirinya seperti thawaf.dari latiful qolbi (lembutnya qolbu), menuju latifah ruhani (lembutnya ruhani),menuju latifah sirr(lembutnya rahasia), menuju latifah khofi (lembutnya lembut), menuju latifah akhfa (lembutnya akhfa), menuju latifah akal, menuju latifah jami'il badan, dan kembali lagi, berputar seperti thawaf, berputar dengan sendirinya. ia memandang dunia dengan hampa, kosong, tidak ada apa-apa, dhohir batin hanya mengenal Allah,lenyap selain Allah, yang Maha Hidup, Langgeng tiada awal tiada akhir, tanpa sebab akibat, tanpa asal-usul dan tak mengenal konsekuensi.

~oleh :FK Al-majenun

Rabu, 28 Disember 2011

I'm Back

I'm back..... racunmu tak membuatku mati... aku makin berjaya dan terang benderang, karena kemurnian tak bisa ditipu dengan imitasi. kesejatian tak bisa engkau manipulasi. bukan.... bukan.... bukan.... sekali lagi bukan.... bukan aku yang kan tercabik, yang luntur ataupun tersungkur. aku sedang bermetamorfosa, tuk mnjadi kupu2 indah, yang kan mempesona setiap pandangan mata. kepakan sayapku kan menggelora, terbang diantara bunga2 indah.... menghampiri setiap senyum ramah sang pagi.... ~FK

Hal-hal Yang Berubah

Banyak hal-hal yang berubah, baik secara cepat maupun secara lambat. banyak rahasia-rahasia yang kita sembunyikan, yang kelak mungkin terungkap. mngkn pula menjadi momok yang menakutkan dimasa yang akan datang. aku tak hendak berahasia-rahasia lagi, aku tak hendak menjadi orang lain lagi. aku ingin bebas menjadi diriku sendiri, menjadi apa adanya, seburuk apapun disebut, tak mengapa asalkan aku terbebas dari segala kemunafikanku sendiri. Apa yang kita damba tentang surga, surga itu disini, didalam samudra fikir dan dzikir diri pribadi, kitalah yang lebih luas daripada surga, kita bukan untuk masuk surga, tapi surgalah yang mesti masuk kedalam diri kita pribadi. kita bukan perahu yang dimuat samudra, perahu yang terombang-ambing diterpa gelombang, kesana-kemari ditiup sang bayu, bukan perahu seperti itu yang hendak dicari, akan tetapi perahu yang memuat segala samudra.............


 https://www.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/318114901542425

Selasa, 27 Disember 2011

................FALSAFAH SUFI JAWA...................

(Nasehat Eyang Raden Sosro Kartono, putra Bupati Jepara. Beliau adalah kakak
kandung RA Kartini. Syair ini ditulis sekitar tahun 1886 M).

Kaya tanpa harta
menyerang tanpa kawan
sakti tanpa ajian kesaktian
menang tanpa menghinakan lawan

kalaulah saya takut,
berarti saya kurang yakin
terhadap Tuhan saya.
tameng saya yaitu Tuhan saya.

didunia hanya penuh kesulitan
barang siapa tidak mau kesulitan, jangan ada di dunia ini.

aji kesaktiannya tidak lain dan tidak bukan adalah aji tekad, ilmunya ilmu

pasrah, rapal mantranya adalah keadilan Tuhan.

Belajar ikut susah, ikut sakit.
artinya: belajar mengenal rasa dan batin.
belajar mengenal kemanusiaan.

pahalanya cantik dan harumnya umat manusia.

tapi saya tidak boleh mengikuti patokan saya sendiri, ataupun lupa terhadap

maksud dan tujuan hidup: melayani ummat Tuhan, dan mempercantik indahnya

kehidupan.

langgeng tiada susah, tiada senang.
tenang tanpa gejolak, hidup aman sentausa.

atributnya laki-laki yaitu: keterus-terangan/kejujuran, keberanian, dan

kemantapan hati.

saya hendak mengukur tekad saya, menimbang bobot kemantapan hati, menjajaki

pencapaian budi saya.

jika anda bersedia memberi bekal, janganlah memberi bekal was-was, tetapi

berilah bekal kemantapan dan kepasrahan.
itulah bekalnya seorang lelaki
InsyaAllah saya akan melanjutkan perjalanan.

tanpa tedeng aling-aling (penghalang)

sudah punya rasa berani
juga jangan punya hati takut.
kalau bertemu musuh jangan lari.

ahlak yang buruk membawa sial bagi anak cucu dan juga membuat sengsara org

banyak.

Babad Pajang, Patah, Mataram Sultan Agung, Mangkurat dan lain sebagainya bisa

jadi contoh.

Eling.

Ayo sama2 dijalankan

Belum menang, kalau blm berani kalah
blm unggul,kalau blm berani dicela
blm besar, kalau belum berani mengaku kecil

Welas Asih

jangan karena memandang yang lbh tua saja anda mengerti tentang kualat.

kalau memang unggul, sujud baktilah kepada umat manusia

ikhlas terhadap apa yang sudah terjadi.
sabar terhadap apa yg sedang dijalani
pasrah terhadap apa yang akan terjadi.

Joko pring (bambu)
Mandor Klungsu

Catur Murti

SANG GURU

Murid, gurunya adalah diri sendiri
Guru, muridnya adalah diri sendiri
pelajarannya, kesengsaraan umat manusia

pahalanya, cantik dan harumnya umat manusia

MANDOR KLUNGSU

para pangeran yang pada hadir perlu memanggil mandor klungsu.

JOKO PRING (bambu)

bambu sama bambu
tahu sama tahu
eling sama eling

berani
berani

berani memangku:kemantapan hati,cepatnya berfikir, bobot kekuatannya.
nekad:keberanian, melebihi kekuatan.

tegak
sentausa

terhadap kerusakan
terhadap ketegakan

rasa asih, tekad asih.

kalaulah satu bangsa.

yang menjadi pola dari laku saya yaitu:

menjadi jawi bares (jawa yg jujur/terus terang)
menjadi jawi deles (jawa yg benar)
menjadi jawi sejati (jawa yg sejati)

saya sekedar menjalaninya saja.

jika dikehendaki Tuhan ada buktinya, semoga jatuh dan menuju bangsa saya.

jika ada kehormatan, bangsa ini yg punya hak.

jika ada keluhuran, adalah bangsa saya yang jadi penilaian bangsa lain.

saya hanya menerima menjadi kawulo,sekedar menjalani.
itulah maksd dan tujuan cita2 saya.
hormat dan cinta pada bangsa lain, tapi hormat dan cinta juga pada bangsa

sendiri, tdk boleh mengurangi harga diri.atau merendahkan harga diri bangsa

sendiri.

sebarkanlah benih persaudaraan dan benih keutamaan kejawen (ajaran jawa) di

negeri orang.


saya mendatangi para raja tetap mengenakan rasukan takwo lurik (pakaian khas

jawa), dgn sinjang tenunan (stelan khas jawa), tidak malu meluhurkan pusaka

dan wasiat warisan jawa. malah hal itu membuat saya tampak mewah.

Kanjeng Ratu putri langkat sampai berkehendak memberi sesuatu pada saya

sebagai tanda cindera mata.
dibuatkan sendiri olehnya.
sudah mengambil contoh dari takwo (pakaian) saya
sampai sedemikian jaya rasukan takwo (pakaian khas jawa)
oleh karenanya orang hidup itu tidak boleh menghina pusaka wasiat sendiri.

yang selalu saya mantapkan:
agama saya dan kejawen saya

kedua hal tersebutlah yang saya luhurkan.

Budi jawi

meluhurkan bangsa kita:maksudnya menyebar benih budi jawi.
memudahkan jalannya bangsa untuk mengupayakan hidup dan penghidupan bagi

masyarakat.

menjadi pelayan bagi ummat Tuhan, dan mempercantik indahnya kehidupan.

Tua muda pada mengadu dan menangis kepadaku, memelas, membuat air mataku

menetes pilu, berat sangat beratnya dijadikan tempat mengadu orang banyak,

lebih berat lagi kalau keluhan mereka saya masukan rasa dan batin.

keluar lagi air mata dihatiku, teringat umat manusia yang sedang menanggung

susah dan derita, rasanya saya tidak mampu makan, tidak mampu minum,teringat

org yang sakit, orang kelaparan begitu banyaknya.
hilang,sirna perasaan susah yg kurasakan,memandang kesusahan orang lain,

lebur susah dan sakit diri pribadiku dalam samudra sakit dan susahnya umat

manusia.


Tuhan, Yang Maha Agung.
Tuhan, Yang Maha Kuasa, semoga mengabulkan apa yang menjadi maksd dan hajat

semua umat. semoga Welas asih dan maaf Tuhan kepada para umat, umat Tuhan.

Tuhan semoga berkenan melimpahkan samudra berkah kepada para umat,

menghilangkan susah dan sakit, memberikan kenikmatan hidup dan kesenangan

kepada para hamba.

air mata yang menetes dari sucinya batin dan rasa, yang tumbuh dari kesucian

bakti terhadap kehendak TUHAN.
Welas(kasih), welas adalah Tuhannya jagad.

waras, waras atas kehendak Allah.

ingat saya terhadap leluhur saya,tuan saya, ingat sama ibu.
lahirlah gagasan saya spt ini:
Iba dan senangnya ibu jika melihat aku payah, aku sakit karena menolong orang

lain; karena mantab dan ikhlasnya pemahaman. segar diriku,terang

pikiran,tidur nyenyak badan yang menahan cape dan sakit tadi.

apa yang di sebut jamu utama?
yaitu baktiku, cintaku pada ibuku,itulah dimana-mana yang jadi jamu dekat,

jamu jauh,jamu susah,jamu sakit,jamu gelap,jamu terang,jamu tidur,dan jamu

lelaku.

Ibu adalah wakil Allah didunia.
Ingatlah saudaraku yang lupa sama ibunya.

yang selalu menjadi tujuan laku saya tidak lain adalah sunyi pamrih, puja-

puji saya tidak lain adalah kayanya,hidupnya,dan bahagianya umat manusia.

perabot saya tidak lain badan dan budi.

Aji Pring (bambu)

Among guyub

tujuan saya tidak lain adalah semoga diberikan kekuatan bisa memberi

sumbangsih budi.
mempercantik indahnya kehidupan, mempercantik kebaikan kehidupan, mengabdi,

melayani dgn penuh bakti terhadap sesama.

laku saya selalu berusaha menjadi pelayan umat manusia selalu berusaha

menjadi murid kehidupan, wajib orang hidup, wajib orang hidup belajar

menyelaraskan rasa dan batin

Pelayan terhadap sesama

menolong sesama, tanpa memikirkan waktu,tempat, isi kantong.

jika ada isinya dibagika untuk sesama.

menolong sesama itu tidak harus ada ganjaran yang baik, sering juga malah

dapat fitnah.

menerima dengan pasrah

bukan tekad pamrih, tetapi tekad asih.

meskipun ukan keluarga,bukan saudara, bukan mitra, bukan kenalan, saya

persilahkan untuk belajar mengesampingkan sakitnya diri pribadi, belajar

merasakan dan melihat sesama manusia, sesama rasa, sesama asal dan maksudnya

kehidupan.

orang berjalan itu, bekalnya dan yg dibawa hanya satu, yaitu:

"maksud/tujuannya". selain itu bisa dikatakan menambah ribet dan memperberat

langkah, juga bisa dikatakan: menyurutkan niat atau mengaburkan arah dan

tujuan perjalanan.

sucinya batin dan rasa

bagi saya pribadi, selain urun batin, rasa, saya harus berani urun badan,

urun dada, urun bahu.

semoga diberikan kuat, kuat niat, kuat urat.
yang saya andalkan bukan tekad pamrih, tetapi tekad asih.

air mata yang keluar dari dalam hati itu, bukan airmata tangis pamrih, tapi

air mata dari hati yang tanpa pamrih.

belajar mengenal rasa dan batin, belajar mengenal kemanusiaan.

hati saya ibarat kaca bagi susahnya, rasa sesama manusia.
kaca itu adalah rasa, karenanya kita harus belajar melalui kaca itu, belajar

membaca melalui rasa.

menyerang tanpa kawan, tanpa senjata.
menyerbu, tanpa perang, tanpa pedang.
menang, tanpa membunuh, tanpa menyakiti.

berkuasa, tanpa merusak keindahan, tanpa merusak keadilan.
jikalau unggul, sujud bakti kepada umat manusia.

saya adalah pedang
saya membela yang lemah
saya adalah pedang
saya membunuh kelemahan

janganlah engkau memberikan kesaktian pada orang2 durjana
matinya pangkat, menangnya budi

SANG ALIF

menjadi pelayan umat Tuhan dan mempercantik indahnya kehidupan.

melaksanakan ibadah, yaitu melaksanakan kewajiban bakti dan mengabdi kepada

sesama.

TIRTA HUSADA

menjadi pelayan umat Tuhan dan mempercantik indahnya kehidupan, tanpa

pamrih,tanpa takut, tegak, matap dan pasrah.
sebab payung saya adalah Tuhan saya, tameng saya adalah Tuhan saya.

kalau saya mundur, krn takut, saya bisa dikatakan kurang pasrah kepada Tuhan.
kalau saya takut, bisa dikatakan saya menyimpan pamrih atau punya tujuan yang

tdk baik.

tiada pamrih, tiada takut, hanya mencari barang yg baik, segalanya saya

serahkan kepada Tuhan.

Terima kasih banyak
mohon doa restu
mohon maaf

ANGUKUP KABEH ANYANDAK SIJI (merangkul semua mencapai satu)

merangkum semua
menggapai satu

membuka mata (batin)
maksudnya
menutup mata (mati)



 https://www.facebook.com/notes/fatwa-kehidupan/falsafah-sufi-jawa/317699244917324

Sabtu, 24 Disember 2011

................FALSAFAH SUFI JAWA...................*khusus yg ngertti aja heuheu

(Nasehat Eyang Raden Sosro Kartono, putra Bupati Jepara. Beliau adalah kakak kandung RA Kartini. Syair cinta ini ditulis sekitar tahun 1886 M).


Sugih tanpa banda
Nglurug tanpa bala
Digdaya tanpa aji
Menang tanpa ngasorake.

Menawi kula ajrih,
Rak kirang manteb kula
Dateng Gusti kula.
Tameng kula inggih Gusti kula.

Ing donya mung kebak kangelan,
Sing sapa ora gelem kengelan, aja ana ing donya.

Ajinipun inggih mboten sanes namung aji tekad, ilmunipun ilmu pasrah, rapalipun adiling Gusti.

Sinahu melu susah, melu sakit.
Tegesipun: Sinau ngudi raos lan batos.
Sinau ngudi kamanungsan.

Ganjarane ayu lan arume sesami.

Nanging kulo mboten kenging nilar patokan waton kulo piyambak, utawi supe dateng maksud lan ancasipun agesang; Inggih punika: ngawula dateng kawulaning Gusti, lan memayu ayuning urip.

Langgeng tan ana susah, tan ana seneng.
Anteng manteng, sugeng, jeneng.

Prabotipun wong lanang inggih punika: bares, wani, mantep

Kula bade ngukur dedeg kula, nimbang boting kamantepan, njajagi gayuhanipun budi.

Yen kersa nyangoni, sampun nyangoni uwas, nanging nyangoni mantep lan pasrah.
Punika sangunipun wong lanang.
Insya Allah kula nglajengaken lampah.

Tanpa tedeng aling-aling.

Sampun duwe rasa wani.
Ugi sampun duwe ati wedi.
Yen kapengkok aja mlayu.

Pakarti asor numusi anak putu lan mbekta kasangsarane tiyang katah.

Babad Pajang, Patah, Mataram Sultan Agung, Mangkurat lan sapiturutipun saged dados tepa palupi.

Eling.

Ayo pada dilakoni.

Durung menang, yen durung wani kalah.
Durung unggul, yen durung wani asor.
Durung gede, yen durung ngaku cilik.

Welas asih.

Aja dumeh tepa slira ngerti kuwalat

Yen unggul, sujud bakti marang sesami.

Ikhlas marang apa sing wis kelakon.
Trimah apa kang dilakoni.
Pasrah marang apa kang bakal ana.

Joko pring.
Mandor Klungsu.

Catur Murti.

SANG GURU

Murid, gurune pribadi.
Guru, muride pribadi.
Pamulangane, sengsarane sesami.

Ganjarane, ayu lan arume sesami.

MANDOR KLUNGSU

Para Pangeran ingkang sami rawuh perlu manggihi pun Klungsu.

JOKO PRING

Pring pada Pring.
Weruh pada weruh.
Eling pada eling.

Eling tanpa nyanding.

Kendel
Kendel.

Wani mengku: anteping ati, kencenging pikir, boboting kekuwatane.
Nekad: kekendelan, ngluwihi kekuwatan.

Jejeg.
Jeneng.

Marang rusak.
Marang jejg.

Rasa asih, tekad asih.

Yen tunggal bangsa.

Ingkang dados polanipun lampah kula inggih puniko:

Jawi bares.
Jawi deles.
Jawi sejati.

Kula dermi anglampahi kemawon.

Yen kepareng wonten buktinipun mugi dumawaho dumunungo wonten ing bongso kulo.

Yen wonten kahormatan, bongso kito ingkang gadah hak.

Yen wonten kaluhuran, inggih bongso kulo ingkang dados pemandenganipun bongso sanes.

Kulo namung trimo dados kawulo, dermi nglampahi.
Punika teges maksudipun lampah kulo.
Hormat dan cinta pada bangsa lain, tapi hormat dan juga pada bangsa sendiri, mboten kenging nyudo reginipun saliro. Utawi nyudo reginipun bangsanipun.

Nyebar wijio sederekan lan wiji utamining kejawen ing manca negari.

Kulo sowan dateng para Sultan inggih ajeg ngangge rasukan takwo lurik, mawi sinjang tenunan, mboten isin ngluhuraken pusoko lan wasiyat warisan Jawi. Malah puniko mewahi pengaos.

K. Ratu putri Langkat ngantos karso ngyasakaken dateng kulo minongko tondo pangenget-engrt.
Dipun damelaken piyambak.
Sampun mundhut contonipun takwo kulo.
Semanten jayanipun rasukan takwo.
Milo tiyang gesang puniko mboten kenging ngino pusoko wasiyatipun piyambak.


Ingkang tansah kulo mantepi:
agami kulo lan
kejawen kulo.

Inggih bab kalih puniko ingkang kulo luhuraken.

Budi jawi.

Angluhuraken bongso kito; tegesipun
Anyebar wineh budi Jawi.
Gampilaken marganing bongso ngupoyo papan panggesangan.

Ngawulo dateng kawulaning Gusti, lan memayu ayuning urip.

Ageng alit sami sambat lan tangisipun dateng ulun, amemelas, angrentahaken luh lan manah. Awrat sangetawratipun dipun sambati tiyang katah, langkung awrat malih yen sambatipun dipun lebetaken rasa lan batos.

Medal malih luhing manah, kemutan para sesmi ingkang saweg ginanjar nandang susah lan sangsara, mboten kolu nedo, mboten kolu ngombe, kemutan tiyang sakit, tiyang keluwen semanten cacahipun.
Ical, sirna susah sayahipun pribadi anggagas, amndeng lan mantheng susahipun sesami, luluh sakit lan susahipun pribadi wontening sagunging samodraning sakit lan sangsaranipun sesami.

Gusti, Ingkang Maha Agung.
Gusti, Ingkang Maha Kuwasa, mugi-mugi kaparingan kabul ingkang dados maksud lan kajatipun para umat sadoyo. Mugi-mugi rentaha welas lan ngapuraning Gusti dumateng para umat, umat Gusti.

Gusti mugi kersa ndawahaken samodraning berkah dateng para umat, nyirnakaken sagunging susah lan sakit, paring wewahing sugeng lan senengipun para kawulo.

Luh ingkang mijil saking sucining batos lan raos, ingkang tuwuh saking sucining bakti marang kersaning GUSTI.
Welas, welas Gustining Jagad.

Waras, waras saking karsaning Allah.

Emut kulo dateng pepunden, panembahan kula, emut dateng Ibu.
Tuwuh gagasan kula ingkang mekaten:
Iba bungahe Ibu yen pirsa aku payah, aku lara saka enggonku nulung wong; jalaran saking manteb lan eklasing panggalih. Seger sariro, terang pikiran, ser tilem badan ingkang nandang kesel lan lara wau.
Apa sing diarani jamu utama?
Yaiku baktiku, tresnaku marang Ibu, yaiku ing paran ngendi-endi sing dadi jamu caket, jamu adoh, jamu susah, jamu lara, jamu peteng, jamu padang, jamu turu, jamu laku.
Ibu yaiku wakil Allah ing donyo.
Ibu sing nyaketake aku marang Gusti .
Elinga, para sadulur sing lali marang Ibune.

Ingkang tansah dados ancasipun lampah kulo mboten sanes namung sunyi pamrih puji kulo mboten sanes namung sugih, sugeng, senengipun sesami.
Prabot kulo mboten sanes badan lan budi.

Aji Pring

Among guyup

Ancas kulo mboten sanes namung mugi-mugi kaparingan kiyat saged urun budi.
Memayu ayuning urip, memayu awonipun agesang, nyuwito
Ngawulo bakti dateng sesaminipun.

Lampah kulo tansah anglampahi dados kawulaning sesami tansah anglampahi dados muriding agesang, wajib tiyang gesang, wajib tiyang gesang sinau anglaras batos saha raos.

Kawulaning sesami

Nulung pepadane, ora nganggo mikir wayah, waduk, kantong.

Yen ana isi luuntur marang sesami.

Nulung sesami punika mboten mesti wonten ganjaraipun nandang sae sering nandang pitenah.

Trimah mawi pasrah.

Dede tekad pamrih, nanging tekad asih.

Senajan dede sanak, dede kadang, dede mitra, dede tepangan, kula aturi sinahu nyupakaken susah lan sesakitipun piyambak, sinahu ngraosaken lan nyumerepi tunggalipun manusa, tunggalipun rasa, tunggalipun asal lan maksudipun agesang.

Tiyang mlampah punika, sangunipun lan gembolanipun namung satunggal, inggih punika ; ‘maksudipun.’
Barang sanesipun kenging dipun wastani ngriribedi lan ngrawati lampah kenging dipun wastani ugi : ngendoni niyat utawi “nginger ancas lan tujuning lampah.”
Sucining batos lan raos.

Tumraping kula piyambak, kejawi urun batos, raos, kula kedah wani urun badan, urun dada, urun bahu.

Mugi-mugi kaparingan “kuat,” kuat niat, kuat urat.
Ingkang kulo dalaken dede tekad pamrih,nanging tekad asih.

Luh ingkang medal saking manah punika, dede luhipun tangis pamrih, nanging luh peresanipun manah suwung pamrih.

Sinau ngudi raos lan batos, sinau ngudi kemanungsan.

Manah kula minangka kacanipun susahipun, raosipun sesami.
Kaca punika inggih rasa, mila kita kedah sinau maca mawi kaca, sinau maos mawi raos.


Anglurug, tanpo bolo, tanpo gaman.

Ambedah, tanpo perang, tanpo pedang.
Menang, tanpo mejahi, tanpo nyakiti.

Wenang, tan ngrusak ayu, tan ngrusak adil.
Yen unggul, sujud bakti marang sesami.

I am the sword.
I defend the weak.


I am the sword.
I kill the weak.

Aja sira aweh kasekten marang durjana.
Tilaripun pangkat, menangipun budi.

SANG ALIF

Ngawulo dateng kawulanging Gusti lan memayu ayuning urip.


Nindakaken ibadat, inggih punika nindakaken kewajiban bakti lan suwito kulo dateng sesami.


TIRTA HUSADA

Ngawula dateng kawulaning Gusti lan memayu ayuning urip, tanpo pamprih tanpo ajrih, jejeg, mantep mawi pasrah.
Sebab payung kulo GUSTI kula, tameng kula inggih GUSTI kula.


Yen kula mundur, sebab ajrih, kula kenging dipun wastani kirang pasrah dateng GUSTI.

Yen kula ajrih, kenging dipun wastani ngandut pamrih utawi ancas ingkang mboten sae.

Suwung pamrih, suwung ajrih, namung madosi barang ingkang sae, sedaya kula sumanggakaken dateng GUSTI.

Matur sewu sembah nuwun.
Nyuwun gunging pangestu.
Nyuwun ngapuro.

ANGUKUP KABEH ANYANDAK SIJI

Angukup kabeh.
Anyandak siji.

Ambuka netra.
Tegesipun.
Anutup netra.

Khamis, 22 Disember 2011

Selamat Hari Ibu

Selamat hari ibu,.....
Tentu tak ada kata2 yg lbh bisa mewakili kasih sayang seorang ibu
engkaulah wajah ArRahim bagiku dimuka bumi ini.... Love u mama....



https://www.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/314453475241901