Selasa, 23 Oktober 2012
puasa mutih
Ada
yang bertanya tentang puasa mutih. puasa mutih itu artinya "putih".
secara umum puasa mutih itu adalah puasa biasa dengan makan hanya nasi
putih dan minum air putih saja. puasa mutih yang khusus atau yang asli
itu tidak makan, tidak minum dan tidak boleh tidur sama sekali. Puasa
mutih tidak ada tuntunannya, sebab itu berasal dari ilmu-ilmu
kejawen/jawa. sbg suatu bentuk lelaku khusus untuk tujuan tertentu. saya
pribadi tdk menyarankan orang melakukannya, terutama dlm jangka
waktu yang panjang. Sebab itu akan melanggar haqqul adam dan menyiksa
jasad, krn dalam puasa mutih tubuh akan kekurangan nutrisi gizi yang
diperlukannya. Bahkan ibadahpun memiliki tata aturan, agar jangan sampai
terjadi "penyiksaan" ragawi. Memang energi batiniah yang bisa
dicapai/diserap dgn puasa mutih itu adalah sangat besar, tapi kita
tdaklah hendak melampaui batas, energi batin yang terlampau besar akan
menimbulkan efek negatif, berupa ketidak-seimbangan ruhaniah.
Selasa, 16 Oktober 2012
Harta yang dihisab
Jikalau setiap harta itu dihisab dan diminta
pertanggungan jawab serupiah demi serupiah, itu artinya memang yang
paling berat bebannya adalah yang paling kaya, dan antriannya jg paling
lama. Orang yang sama2 baik dan mulia, antara si kaya dan si miskin,
akan lebih cepat masuk surga si miskin drpd si kaya karena hal tersebut.
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=476003919086855&set=a.178936365460280.38311.100000317539412&type=1
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=476003919086855&set=a.178936365460280.38311.100000317539412&type=1
Khamis, 4 Oktober 2012
Wening
Bagi para murid.......
Disela kesibukanmu yang mungkin banyak, engkau harus menyediakan waktu meski sesekali untuk "wening", terutama di malam hari, waktu yang tenang, jangan pernah meninggalkannya sama sekali, sebab itulah cara yang bisa menggapai lubuk hati yang paling dalam. Ibadah dalam bentuk apapun, ketika ia tidak bisa menggapai lubuk hati yang paling dalam, adalah begitu dangkal dan mengambang seperti buih dilautan, hampir-hampir tiada meninggalkan bekas, lenyap begitu saja tertiup angin. Jejak2 dari "weningmu" akan mawujud dengan sendirinya tanpa engkau sadari, mengunci setiap sel2 tubuhmu dan juga hatimu dari kejahatan dan keburukan dengan sendirinya. Itu karena dalam diri insan ada seberkas cahaya, cahaya kemurnian nuraninya, wening membuat seseorang mendekati cahaya kemurnian itu, lalu cahaya itu akan mezahirkan diri, dalam laku perbuatan yang selalu menuju kepada kebaikan dan kebenaran.
https://www.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/471218762898704
Disela kesibukanmu yang mungkin banyak, engkau harus menyediakan waktu meski sesekali untuk "wening", terutama di malam hari, waktu yang tenang, jangan pernah meninggalkannya sama sekali, sebab itulah cara yang bisa menggapai lubuk hati yang paling dalam. Ibadah dalam bentuk apapun, ketika ia tidak bisa menggapai lubuk hati yang paling dalam, adalah begitu dangkal dan mengambang seperti buih dilautan, hampir-hampir tiada meninggalkan bekas, lenyap begitu saja tertiup angin. Jejak2 dari "weningmu" akan mawujud dengan sendirinya tanpa engkau sadari, mengunci setiap sel2 tubuhmu dan juga hatimu dari kejahatan dan keburukan dengan sendirinya. Itu karena dalam diri insan ada seberkas cahaya, cahaya kemurnian nuraninya, wening membuat seseorang mendekati cahaya kemurnian itu, lalu cahaya itu akan mezahirkan diri, dalam laku perbuatan yang selalu menuju kepada kebaikan dan kebenaran.
https://www.facebook.com/fatwa.kehidupan/posts/471218762898704
Isnin, 1 Oktober 2012
tentang membantu orang lain
October 1, 2012 via mobile
Hati seseorang yang senantiasa tertuju kepada Tuhannya, apabila ia membantu orang lain, hatinya mestilah menghilangkan perasaan "keakuan", yaitu perasaan bhw "saya telah membantu/berbuat kebaikan kpd orang lain", mestilah terbit dalam hati perasaan bahwa, "Allah telah berbuat baik kepadaku", sebab tergeraknya hati seseorang untuk membantu org lainnya, pada dasarnya bersumber dari "hidayahNYA", dgn demikian, hakekatnya hidayah itu adalah karena kebaikan Allah padanya, yg menggerakkan hatinya pada suatu kebaikan.
Perasaan bahwa, "saya telah memberi", "saya telah berbuat baik", "saya sudah membantu" dsb, itu adalah perasaan bagi org awam yg masih belum faham akan Allahnya, bgaimana af'al kelakuan Tuhan yg berlaku disebalik kelakuannya itu.
Perasaan bahwa, "saya telah memberi", "saya telah berbuat baik", "saya sudah membantu" dsb, itu adalah perasaan bagi org awam yg masih belum faham akan Allahnya, bgaimana af'al kelakuan Tuhan yg berlaku disebalik kelakuannya itu.
Langgan:
Catatan (Atom)