Rabu, 28 Ogos 2013

Uang yang di himpun oleh para anggota untuk berkholwat

Uang yang di himpun oleh para anggota untuk berkholwat, sebenarnya juga tidak kemana mana, untuk anggota sendiri, untuk keperluan beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah......

rupiah itu akan menjadi sarana (makanan dsb), makanan akan jadi tenaga, tenaga akan jadi penggerak utk beribadah. Maka pada hakekatnya uang itu akan berubah menjadi wujud ibadah kepada Allah, bukan menjadi wujud maksiyat. Hal demikian adalah sebuah keuntungan bagi mereka yang turut membantu, karena dua sisi maqom yang bekerja sama, yaitu tajrid dan asbab........

Tajrid melepas urusan duniawi dan berkonsentrasi dalam urusan ibadah saja. Adapun asbab, mendukung urusan duniawi tajrid.

yang tajrid beribadah utk mendoakan yang asbab/mendukung urusan akherat asbab, yang asbab mendukung urusan duniawi tajrid. Adalah sebuah simbiosis mutualisme yang saling menguntungkan.......

Tajrid adalah keadaan dimana seseorang tidak bekerja secara keduniawian namun bekerja secara batiniah (beribadah).
Sedang asbab adalah keadaan dimana seseorang bekerja untuk keduniawian sambil diselingi ibadah.

Tajrid mendukung urusan akherat asbab, dan asbab mendukung urusan duniawi tajrid. Jadi semua bisa berjalan dengan indah...... Jika tak ada yang menjadi tajrid, maka semuanya akan menjadi asbab, krn tuntutan utk memenuhi kebutuhan, lalu tak ada manusia yang fokus untuk beribadah kepada Allah saja, krn urusan duniawi memecah belah konsentrasi seseorang. Maka harus ada tajrid dan harus ada asbab.......