Selasa, 10 Jun 2014

Q : pengertian tentang ulin-nuha, ulil-albab, dan ulil-abshor?

As-salamu'alaikum.
Sebelumnya mohon maaf yi, ikut bertanya. Dan saya haturkan terimakasih bila njenengan berkenan menjawabnya.
Bagaimanakah pengertian tentang ulin-nuha, ulil-albab, dan ulil-abshor? Adakah ketiganya itu memiliki keterikatan dan tingkatan-tingkatan dalam pengertiannya?
========================
pertanyaannya sangat dalem..... Tentang si ulil.....

Ulil adalah predikat kata sandang yang maksudnya adalah orang yang menguasai kapasitas tertentu.....

Ulin nuha itu maksudnya orang yang memiliki kemampuan dalam hal tingginya daya fikir, cerdas dan intelektual...... Para cendekiawan.....

Ulil albab, maksudnya adalah orang yang menguasai "bab" tertentu dari suatu khazanah ilmu, dalam hal ini pengertiannya yang lebih dalam adalah bab tentang ilmu hati..... Sederhananya orang yang waskito, atau memiliki pengetahuan dalam ilmu ruhani dan batin......

Ulil abshor adalah orang yang memiliki daya analisa/pengamatan yang tajam, sangat jeli dan teliti..... Ia mestilah orang yang bisa membaca setiap gejala alam dengan sangat baik, membaca tanda2 dan isyaroh alam dengan luar biasa.....

Dalam tingkatan keilmuan urutannya dari bawah ke atas: ulin nuha, ulil abshor lalu ulil albab.....

Demikian menurut pendapat saya.... Entah menurut yang lain, saya tidak tahu.....

Seseorang bisa menguasai ketiganya, menjadi ulin nuha, cerdas secara intelektual, menjadi ulil abshor, cermat dan jeli pengamatannya, dan ulil albab, menguasai khazanah bab2 keilmuan ruhani....