Jumaat, 4 Julai 2014

Tentang hormati guru dan "Jubah"

Pada suatu ketika saya berbincang2 dengan salah seorang guru saya, dan saya menceritakan bahwasannya sekarang saya membimbing banyak sekali murid, bahkan sampai keluar negeri......

Maka beliau sedikit terkejut, dengan berkata, "subhanallah, kenapa saya tidak bisa melihat jubahmu".....

Keperluan saya waktu itu adalah untuk memohon doa restunya dalam membimbing murid2 saya.....

Kemudian beliau minta saya doakan, dan saya katakan bahwasannya "panjenengan adalah guru saya, fiiddunya wal akheroh, sekali guru, maka selamanya adalah guru saya"......

Saudara, pada dasarnya seorang murid bisa saja melampaui gurunya dalam hal prestasi dan pencapaian....... Namun demikian, kehilangan adab kpd guru, bisa mengakibatkan tercabutnya seluruh karunia Allah atas ilmu dan kemuliaan yang diterima.....

Demikianlah, saya memohon doa restu dan mencium tangan guru saya, walau scr prestasi memang saya sdh melampauinya, namun scr strata, saya masih selalu jadi murid bagi guru saya utk selama lamanya..... Dan itulah adab saya kepada guru.....


Ibu Dyah
Subhanallahh nyimak guru.maaf guru mau tanya lagi di posting tadi ada kata pertanyaan dari gurunya panjenengan.yg nanya kenapa sya tidak bisa melihat jubahmu.apakah yg dimaksud itu seorang guru itu biasanya harus pakai jubah atau bagaimana ya? Maaf guru orang bodoh lagi bawel he he he nanya2 mulu.
=============================
bukan...... Jubah itu adalah bahasa isyaroh...... Guru saya itu seorang yang khowas, dia memiliki anugrah Allah berupa mata batin yang tajam, dimana dia bisa melihat org2 mulia dalam alam ruhani mengenakan jubah2 dan didampingi banyak rombongan yang berjubah2 dari bangsa makhluk2 yang mulia.......

itulah sebabnya, dia akan tahu mana orang yg mulia dan mana yang tidak, berdasarkan pandangan batinnya......

Pada kasus saya, tdk tertembus tatkala hendak dideteksi dengan mata batinnya..... Itulah yg membuatnya sedikit terkejut dan mengatakan, "kenapa saya tdk bisa melihat jubahmu??"


Ardinie Putry Arfianto
Subhanallah,, lalu mengapakah Jubah Abah Guru tidak terlihat dan terdeteksi,sedangkan Gurunya Abah Guru adalah orang Yg Khowas dan tajam mata batinnya?
Salam sungkemku Abah...
===============================
karena pada saat itu saya sedang masa lelaku "pengosongan", dimana saya sdh "ora ono opo2".....

Pikiran saya jernih ora ono opo opo, perasaan saya jernih ora ono opo opo, sampai dompet saya juga jernih, ora ono opo opo....... 0 rupiah.... Heuheuheu.....

Waktu itu saya ora ono opo opo, ora duwe opo opo, ora pengin opo opo, saya seperti mayat..... mayat tidak pakai jubah, pakainya kain kafan..... Heuheuheu....

Nb:: Saya ceritakan keadaan waktu saya datang..... Rambut saya panjang berantakan, jenggot dan kumis saya berantakan, pakaian saya lusuh berantakan berbulan2 tdk saya cuci, dan saya jg berantakan tdk mandi2 entah berapa lama...... Saya agak "blank" wkt itu, setengah sadar setengah tdk..... Heuheuheu