Khamis, 13 Mac 2014

Q: bagaimana kita tahu kewalian kita (wilayah)?

Buluh Perindu Batung
aku pernah bertanya kepada seorang guru; bagaimana kita tahu kewalian kita (wilayah)? Beliau menjawab, didalam suatu wilayah ada seorg waliyullah (yg menjaga wilayah) itu, tdk mungkin ada dua. Untuk mengetahui maqommu keluarlah dari wilayah itu (wali/guru mursyid), maka akan kau temukan wilayahmu (keutamaanmu). Atau ketika mursyidmu sudah mangkat (berpulang kerahmatullah).
==============================
kita tidaklah perlu mencari tahu bahwa kita wali Allah ataukah bukan, sebab keinginan menjadi wali Allah adalah nafsu halus yang tidak kentara......

Bilamana ada jalan kebaikan, menurut kapasitasmu, maka tetapilah jalan itu karena Allah, untuk Allah dan beserta Allah.....

Dengan demikian maka wali Allah tidak perlu dicari, bahkan wali Allah akan mendatangi.....

Cahaya kewalian itu sdh melekat dalam ruhani seseorang yg khusus, bahkan sebelum dia lahir didunia.....

Jalan pencarian, hanyalah proses untuk menemukannya saja..... Maka kewalian tidak perlu dicari, cukup menetapi jalan kebaikan mana yang paling sesuai.....

Akupun menyediakan tempat bagi lelaku di jabung adalah sbg sarana saja, utk diantara mereka menemukan haknya masing2..... Bukan untuk memberikan hak kepada mereka, sebab hak diantara mrk atas ilmu Allah, adalah tanggungan Allah, sdg mrk perlu jalan pencapaian masing2 berdasarkan haknya saja..... Tugasku adalah penyedia sarana dan jembatan utk menyebrang......

Seleksi alam akan berfungsi, mengangkat diantara mereka pada maqom haknya masing2.....