Selasa, 10 Mac 2015

Dunia "dalem" adalah dunia "esensi

Dunia "dalem" adalah dunia "esensi", dunia isi dan saripatinya..... dalam dunia esensi, yang ditangkap adalah esensi dari segala sesuatu itu......
Ketika sudah semakin faham esensi, maka sudah tidak terkandaskan wujud rupa lagi..... tidak masalah apa wujud rupanya, tapi yang dipahami adalah apa esensinya.....
Tentang malaikat misalnya..... sebagai umpama malaikat maut, tdk perlu lagi ditanya berapa sayapnya, seperti apa bentuknya, jika sudah kenal esensi dari maut itu sendiri, bisa jadi berupa sebongkah batu yang menimpa kepala, lalu orang itu mati.... maka malaikat maut bisa saja berupa bongkahan batu tersebut bagi seseorang..... bisa berupa apa saja, namun esensinya sama, yaitu maut, atau membuat jadi "mati".....
Seperti itulah "dunia esensi" itu.....
Lalu kalau sudah paham, tidak perlu lagi bertanya tentang surga, neraka, malaikat, sidratul muntaha, arsy..... dsb.....
Sekali lagi, "jangan memburu wujud rupa, namun kenalilah esensinya".....
Dalam "dunia luar", segala sesuatu dikenali dengan identifikasi "wujud rupa"..... dalam dunia dalam, segala sesuatu diidentifikasi dengan esensinya......
Dengan memahami hal tersebut, jangan heran kalau mungkar nakir misalnya berwujud cacing tanah.....