Buluh Perindu Batung
aku pernah bertanya kepada seorang guru; bagaimana kita tahu kewalian
kita (wilayah)? Beliau menjawab, didalam suatu wilayah ada seorg
waliyullah (yg menjaga wilayah) itu, tdk mungkin ada dua. Untuk
mengetahui maqommu keluarlah dari wilayah itu (wali/guru mursyid), maka
akan kau temukan wilayahmu (keutamaanmu). Atau ketika mursyidmu sudah
mangkat (berpulang kerahmatullah).
==============================
kita tidaklah perlu mencari tahu bahwa kita wali Allah ataukah bukan,
sebab keinginan menjadi wali Allah adalah nafsu halus yang tidak
kentara......
Bilamana ada jalan kebaikan, menurut kapasitasmu, maka tetapilah jalan itu karena Allah, untuk Allah dan beserta Allah.....
Dengan demikian maka wali Allah tidak perlu dicari, bahkan wali Allah akan mendatangi.....
Cahaya kewalian itu sdh melekat dalam ruhani seseorang yg khusus, bahkan sebelum dia lahir didunia.....
Jalan pencarian, hanyalah proses untuk menemukannya saja..... Maka
kewalian tidak perlu dicari, cukup menetapi jalan kebaikan mana yang
paling sesuai.....
Akupun menyediakan tempat bagi lelaku di
jabung adalah sbg sarana saja, utk diantara mereka menemukan haknya
masing2..... Bukan untuk memberikan hak kepada mereka, sebab hak
diantara mrk atas ilmu Allah, adalah tanggungan Allah, sdg mrk perlu
jalan pencapaian masing2 berdasarkan haknya saja..... Tugasku adalah
penyedia sarana dan jembatan utk menyebrang......
Seleksi alam akan berfungsi, mengangkat diantara mereka pada maqom haknya masing2.....