==============================
heuheuheu....... dia memang sesat, indannas...... mulia indaAllah........
saya buka sedikit tentang ayat ini:
summum, bukmun, umyun fahum la yarji'un..........
buta, tuli dan bisu adalah keadaan ketersesatan dari jiwa manusia.... maka bagi mereka tiada jalan kembali....... ini adalah pengertian dalam 1 tahapan/tingkatan tertentu, atau pengertian secara awamnya......
buta, tuli dan bisu dalam tingkat yg lebih tinggi, bukan lagi kesesatan, tapi kemuliaan yg luar biasa, dan memang sdh tdk bisa kembali......
seorang pecinta itu akan menjadi buta, tuli, dan bisu, hatinya, sdh tak mendengar apapun selain yg dicinta, tak melihat apapun selain yg dicinta, tak berkata apapun sellain yg dicinta......
maka ada 2 level atau tingkatan dalam pengertian2, tergantung maqomnya masing2.......
dalam maqom umum, sifat anjing itu adallah lambang sifat2 binatang dalam hati (sesuatu yg buruk), dalam tingkat yg lebih tinggi ia adalah lambang hamba sejati........ asune gusti Allah........
==============================
maka tak heran seperti siti jenar dianggap sesat dalam kadar pengetahuan org umum, spt anjing yg dicap sbg keburukan oleh org umum.....
nanti kalau sdh makin tinggi, baru mngerti bhw anjing itu adalah hamba yg paling setia, walau dimata manusia kotor dan najis namun kesetiaannya tiada tara...... oleh sebab itulah di simbolkan mayat siti jenar diganti dgn seekor anjing......
