Suatu ketika saya dan seorang guru saya membuat saung dari bambu, untuk tempatku mengkaji ilmu dan menimba darinya......
Kami tak punya uang sampai bambunya saja hanyalah bambu bekas kandang
ayam yang penuh dengan kotoran ayam, kita bersihkan satu demi satu......
Lalu kita buat saung.....
Setiap paku ditancapkan dia selalu membacakan bismillah dengan penuh hikmat dan khusyuk...... Satu demi satu paku ditancapkan seperti itu.....
Kami membangunnya dalam keadaan lapar, tidak makan dari pagi sampai sore.....
Setelah selesai, maka dia berkata, "ini adalah masjid......".... Saung
bekas kandang ayam dia bilang masjid, itu konyol sekali, kataku dalam
hati..... Namun tanpa diduga ternyata bambu itu sebelum dibuat kandang
ayam, adalah berasal dari bambu untuk mencor masjid.....
Berbulan bulan saya berkhikmat disitu, menimba wejangan demi wejangan darinya.....
Dan caranya menurunkan ilmu adalah dengan mengomeli, memaki, menghina
dan mengejek saya dari pagi, siang, sore sampai malam, pokoknya ngomong
yg jelek2 saja tentangku..... Sampai telinga saya panas mendengar
omelannya setiap hari......
Ketika urusannya tlh selesai, dia
meninggalkanku sendiri dan tak pernah kembali, barulah saya tersiksa
karena rindu sekali kepadanya...... Dan baru saya mengerti, bahwa selama
ini dia menurunkan sirr dari keilmuannya melalui cara yang unik yaitu
mengomeliku.....
Saya sangat berterimakasih dan hormat
kepadanya, sebelumnya 15thn sdh mengikuti thoriqoh, msih mengalami
kebuntuan, dan dialah yg membuka diantara kebuntuan2 itu......
Modalku adalah setia menerima setiap omelan demi omelan guruku, lalu
tiba2 saja banyak sekali orang berguru kepadaku dari waktu ke
waktu......
Seperti pernah dia katakan, "bahwa ini (saung) adalah masjid, dan pancaran energinya akan mempengaruhi dunia"
airmataku kadang menetes jika ingat saung itu, kami membangunnya dari
bambu bekas kandang ayam yg penuh tahi ayam..... saung itu memang saung
keramat bagiku......