October 7 via mobile
Acapkali
istighfarmu juga perlu engkau istighfari, karena kadang engkau
beristighfar bukan dalam rasa hati menyadari kesalahanmu lalu berucap
"astaghfirullah"...... kadang engkau berucap istighfar dalam rasa hati
mencela orang lain........ istighfar2 seperti itulah yang perlu
diistighfari, karena ia tak menghapus dosa, malah memburamkan hatimu
seolah silau melihat cahaya terang justru tampil jadi buta karena silau.........Terkadang rasa syukurmu pun perlu diistighfari, karena dalam rasa syukurmu itu engkau mengucap "'alhamdulillah" namun dalam rasa hati yang protes, "sayang cuman dapat segini, coba dapat segono"........
Terkadang keikhlasanmu juga perlu diistighfari, karena dalam keikhlasanmu itu engkau merasa telah berjasa kepada orang lain, padahal semuanya hanyalah debu bertebaran, dan dirimu hanyalah seumpama keran/jalan lewatnya saja........
Jika dilanjutkan, akan ada terlalu banyak hal hal yang engkau sangka kebaikan, perlu diistighfari kembali.......
sungguh melihat kedalam diri itu mengasyikkan, lebih mawas dan menyelamatkan.......