Rasa
itu bertahta di atas air...... Menjalar lalu mencari bentuk diri.....
Melayani dengan memberi nikmat dan sakit kepada tanah......
Ketika rasa itu padam, ia lenyap seperti api yang mati, tak bisa
disimpulkan kemana perginya...... Namun bisa difahami bahwa ia
"tersimpan" di "antah berantah"..... Menunggu takdirnya untuk muncul
kembali untuk melayani......
Dalam lenyapnya rasa, ada pemahaman tentang rasa disebalik rasa, yaitu tiada berasa rasa.....,
rasa tanpa rasa timbul karena rasa kehilangan tahtanya di atas
air...... Dan ia mulai bertahta di atas angin...... Lalu menyadari
kekuatannya...... Lalu rasa bertahta diatas api dan menyadari
pengetahuannya....... Lalu rasa bertahta diatas cahaya dan menyadari
sang AKU....